PELATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA KOMUNIKASI
UNTUK ADVOKASI DAN KAMPANYE PUBLIK
DI SEKTOR AIR MINUM DAN SANITASI
Jogjakarta, 24 – 27 Agustus 2008
I.
Latar Belakang
Buruknya perilaku masyarakat dalam bidang Sanitasi atau penyehatan lingkungan menyebabkan
berbagai permasalahan lingkungan yang amat buruk. Salah satunya adalah terganggunya upaya
penyediaan air minum yang layak bagi masyarakat. Sumber‐sumber air tercemar akibat sarana
sanitasi yang tidak memadai dan diperparah lagi dengan perilaku masyarakat yang tidak menjaga
dan menghargai sumber‐sumber air tersebut.
Pemerintah bersama mitra‐mitranya telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi di
atas. Sejumlah program pembangunan dan pengembangan sanitasi telah dilaksanakan. Termasuk
juga berbagai kampanye dan advokasi untuk meningkatkan perhatian dan pemahaman masyarakat
akan pentingnya permasalahan ini.
Untuk mengkoordinasikan berbagai program Sanitasi yang dilakukan, pemerintah telah membentuk
Tim Teknis Pembangunan Sanitasi. Tim ini terdiri dari berbagai lembaga pemerintah yang selama ini
terkait dalam penyelenggaraan program Sanitasi. Pada pelaksanaannya, tugas koordinasi tersebut
memerlukan kemampuan komunikasi yang memadai. Salah satunya adalah pemahaman dan
keterampilan untuk dapat mebuat media komunikasi yang efektif.
Bagi para pelaku pengembangan air minum dan sanitasi, keterampilan di atas akan membantu
dalam proses presentasi, sosialisasi, dan advokasi yang melengkapi pelaksanaan program. Dan lebih
jauh, produk‐produk yang dihasilkan dari setiap kegiatan tersebut juga memerlukan suatu media
komunikasi agar dapat disampaikan kepada pihak‐pihak yang dituju untuk dapat ditindaklanjuti atau
diimplementasikan.
Agar memiliki kemampuan yang mencakup dasar‐dasar produksi suatu media komunikasi yang
efektif dan tepat sasaran, banyak hal yang perlu diperhatikan, di antaranya sasaran kampanye, jenis
media yang efektif, waktu penyampaian, dan sebagainya agar komunikasi berjalan efektif. Untuk itu,
dalam rangka memfasilitasi hal tersebut di atas Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dengan didukung
oleh Jejaring AMPL dan WASPOLA mengadakan Pelatihan Pengembangan Media Komunikasi untuk
Advokasi dan Kampanye Publik di Sektor Air Minum dan Sanitasi.
II. Tujuan
Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan tentang media
komunikasi sehingga terjadi kesamaan persepsi mengenai media yang efektif untuk komunikasi
dalam kegiatan pengembangan di sektor air minum dan sanitasi. Lebih rincinya sebagai berikut:
1. Meningkatkan pemahaman mengenai strategi komunikasi dan pentingnya pengembangan
media yang efektif, kreatif dan tepat sasaran untuk mendorong proses advokasi sektor air
minum dan sanitasi.
2. Mengembangkan konsep dan orientasi ketrampilan produksi media visual, radio dan video/TV
maupun media alternatif lainnya.
3. Membahas ide‐ide bersama tentang key message dan format program yang akan dikembangkan
bersama dalam rangka mendukung IYS 2008 maupun yang terkait dengan program kerja masing‐
masing.
4. Membangun tim kerja yang baik antar pelaku di sektor air minum dan sanitasi dalam
membangun kekuatan strategi advokasi dan kampanye publik yang lebih besar.
III. Hasil yang Ingin Diperoleh
a. Secara umum :
Peserta memahami strategi advokasi dan kampanye publik yang lebih bersifat dialogis dan
membangun sikap kritis
Peserta memahami perbedaan media approach sehingga mampu merencanakan dan
melaksanakan produksi media komunikasi yang tepat sasaran dan efektif
Peserta memahami dasar‐dasar teknik produksi media visual, video dan radio
Peserta memahami pentingnya membangun tim kerja
Tersusunnya key message dan format program yang akan dikembangkan dalam strategi
advokasi dan kampanye publik di sektor air minum dan sanitasi
b. Secara khusus dalam pilihan kelompok
Peserta mampu mempraktekkan pembuatan cergam dan picture story
Peserta mampu mempraktekkan produksi video untuk program pendek
Peserta mampu mempraktekkan pembuatan program pendek untuk radio
IV. Peserta
Kegiatan lokakarya ini diikuti oleh 24 peserta yang berasal dari:
• Tim Teknis Pembangunan Sanitasi:
Budi Hidayat, Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas selaku Ketua 1 Tim Teknis
Pembangunan Sanitasi; Bukhori dari Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum; Suhaeniti
dari Ditjen Penyehatan Lingkungan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum; Kristin
Darundiyah dari Direktorat Penyehatan Air Departemen Kesehatan; Kristiyan dan Sumiati dari
Direktorat Fasilitasi Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Departemen Dalam Negeri; Arif Rachman
dan Muhammad Ilyas dari Direktorat Perkotaan Departemen Dalam Negeri; Fernando Siagian
dari Direktorat Bina Teknologi Tepat Guna dan Sumber Daya Alam Departemen Dalam Negeri,
Sri Gadis Pari Bekti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lingkungan Hidup dan
Energi Departemen Perindustrian, Nur Aisyah Nasution dari Direktorat Permukiman dan
Perumahan Bappenas; Dini Haryati dari Sekretariat Pokja AMPL; Andre Kuncoroyekti, Dian
Mardiana, Lisa Imrani, dan Ramdhan Cahyadi dari Sekretariat Tim Teknis Pembangunan Sanitasi.
• Jejaring AMPL:
Rizki Fahlevi dari Dana Mitra Lingkungan, Yuventus Newin dari PADMA Indonesia, Rima Septisia
dari Bapedalda Pekanbaru, Enik Wahyuniati dari LSM Altruis.
• Fasilitator : Wiwit Heris dan Dormaringan Saragih dari WASPOLA dan Asoru Maula dan Honi
Irawan dari ISSDP.
V. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 24 ‐ 27 Agustus 2008, bertempat di Studio Audio
Visual PUSKAT, Jalan Kaliurang KM 8,5 Sleman, Yogyakarta.
VI. Pelaksanaan Kegiatan
A. Hari Pertama
Pada hari pertama pelatihan, para peserta mengikuti sesi perkenalan dan orientasi pelatihan.
B. Hari Kedua
1. Pembukaan
Pelatihan dibuka oleh Budi Hidayat, Direktur Permukiman dan Perumahan Bappenas yang
menyampaikan tentang pentingnya strategi komunikasi dalam pembangunan air minum dan
sanitasi. Dalam kesempatan ini juga dijelaskan mengenai kurangnya pemberitaan media
massa dalam mengangkat isu seputar air minum dan sanitasi dan kurangnya tokoh‐tokoh
pemerintah yang berperan dalam air minum dan sanitasi.
2. Presentasi Panel
Acara kemudian dilanjutkan dengan presentasi panel yang menghadirkan 3 narasumber ahli
komunikasi yaitu Wiwit Heris dari WASPOLA, Asroru Maula dan Honi Irawan dari ISSDP
dengan dimoderatori oleh Dormaringan Saragih (WASPOLA).
Sesi diawali dengan presentasi dari Asroru Maula yang menjeskan mengenai pentingnya
memiliki komunikasi pembangunan. Komunikasi pembangunan disokong oleh tiga hal
strategis yaitu advokasi, mobilisasi sosial dan program komunikasi.
Dalam kesempatan tersebut dijelaskan mengenai tahapan‐tahapan perubahan perilaku
dalam masyarakat terkait dengan strategi komunikasi pembangunan. Selain itu untuk
sanitasi harus dipasarkan dengan strategi IMC (Integrated Marketing Communication)
seperti layaknya memasarkan produk. Hony Irawan juga turut menambahkan paparan
mengenai strategi komunikasi yang dilakukan oleh ISSDP. ISSDP menyasar 5 target audiece
dimana masing‐masing target memiliki pesan kunci dan penggunaan media yang berbeda.
Wiwit Heris dari WASPOLA memaparkan strategi komunikasi yang berorientasi pada
audiens. Agar tercapai perubahan perilaku maka proses berbagi informasi antara
narasumber dan target audience harus dilakukan secara partisipatif. Kunci kerberhasilan
komunikasi menurutnya adalah bicara secukupnya dan banyak mendengarkan.
Poin penting yang dapat disimpulkan dari sesi tersebut adalah :
1. Perubahan perilaku dapat dilakukan dengan cara komunikasi
2. Di dalam pengembangan komunikasi yang penting adalah saluran (channeling)
3. Monitoring dan evaluation harus dilakukan melalui proses yang berkesinambungan.
Setelah makan siang dan istirahat, acara dilanjutkan dengan round robin dimana peserta
pelatihan diberi kesempatan untuk memamerkan media komunikasi yang dibuat oleh
instansi atau departemennya. Tim Teknis Pembangunan Sanitasi menyajikan Iklan Layanan
Masyarakat dalam bentuk video, radio dan iklan cetak, Pokja AMPL memajang media
komunikasi yang telah mereka produksi antara lain majalah Percik, majalah Percik Junior,
CD kliping berita AMPL, dan lainnya.
Pengenalan Media Fotografi. Poster, Cergam dan proses produksinya
Media visual seperti fotografi, poster dan cergam dijelaskan pada sesi berikutnya oleh
instruktur dari Puskat. Tri Giovani menjelaskan keunggulan dari media fotografi. Bagaimana
sebuah foto dapat memiliki beragam makna. Pemaknaan tiap orang akan satu foto akan
berbeda dengan orang lain. Dalam fotografi yang penting adalah point of interest baru
kemudian menentukan angle. Setiap elemen dalam bahasa visual harus diperhatikan dengan
baik agar pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat foto dapat disampaikan dengan baik
kepada orang yang melihat foto tersebut.
Sesi mengenai cergam/poster/gambar dijelaskan oleh Haryo. Gambar memiliki kelebihan
yang tidak bisa dilakukan oleh media foto dimana gambar tidak memiliki keterikatan pada
tempat dan waktu.
Pada malam hari peserta diajak mengunjungi Radio Komunitas Minomartani untuk
mengenal lebih jauh radio yang berbasis masyarakat. Di penghujung acara, beberapa peserta
mencoba untuk menjadi pembawa acara radio tersebut.
C. Hari Ketiga
1. Pengenalan Media Audio Visual /Video /TV
Sesi dimulai dengan melakukan review yang dimoderatori oleh Dormaringan Saragih.
Peserta mulai memahami pentingnya berkomunikasi dan menyusun strategi. Bekti dari
Depperin berbagi pengalamannya ketika memasang iklan di Kompas tetapi belum
merasakan efektifitas dari pemasangan iklan tersebut. Bukhori dari Departemen PU akan
memanfaatkan pengalaman yang didapat dengan membuat media yang ditujukan untuk
anak‐anak dan juga akan membuat film dokumenter dengan peralatan baru yang dimiliki
oleh instansinya.
Kata kunci yang penting dalam strategi komunikasi adalah jangan pernah merasa puas
dengan sekali berkomunikasi. Sebaiknya kombinasikan metode dan sasaran sehingga
menghasilkan media mix. Sebab media yang bagus adalah media yang menimbulkan
pertanyaan yang menjadi bahan diskusi untuk target audience untuk mencari solusinya
sendiri.
Dalam paparannya, Asroru Maula menjelaskan pentingnya menjalin relasi dengan media
massa. Media TV dan media cetak memiliki karakternya masing‐masing, dimana media cetak
melihat berita secara detil. Sementara media TV memiliki kekuatan untuk menampilkan
kesan pada pemirsanya.
Untuk media yang menggunakan audio (TV dan radio), Tri Giovani menjelaskan bahwa jingle
sangat bagus untuk mendukung suasana. Jingle dapat mengikat emosi penonton sekaligus
dapat mempengaruhinya.
2. Penjelasan Penulisan Naskah dan praktek
Berdasarkan paparan yang diberikan oleh instruktur dan fasilitator, peserta dibagi kedalam 5
kelompok berdasarkan minat dalam produksi media. Kelompok 1 yang terdiri dari Andre
Kuncoroyekti, Suhaeniti, Rima Septisia, Kristiyan dan Rizki Fahlevi membuat program berita
televisi dengan topik tingginya kasus Hepatitis A di Jogjakarta. Kelompok 2 yang terdiri dari
M. Ilyas, Sumiati, Fernando Siagian, Bukhori dan Newin membuat spot Iklan Layanan
Masyarakat dengan tema Penyadaran Perilaku Hidup Sehat. Kelompok 3 yang terdiri dari
Cahyadi, Dini Haryati dan Sri Gadis Pari Bekti membuat cergam dengan tema Bahaya Limbah
Cair. Kelompok 4 yang terdiri dari Nur Aisyah, M. Arief dan Kristin Darundiyah membuat
poster yang bertema penghematan air. Tema ini serupa dengan yang diangkat oleh
kelompok 5 yang terdiri dari Enik dan Lisa yang membuat sandiwara radio.
Proses produksi dimulai dengan penulisan naskah dan brainstorming. Proses ini dinilai oleh
peserta paling susah dan cukup memakan waktu karena harus mengkonsolidasikan berbagai
ide dari berbagai kepala. Tetapi karena waktu yang terbatas maka penulisan naskah ini harus
segera diselesaikan untuk melanjutkan proses berikutnya yaitu proses produksi
(pengambilan gambar, pengambilan suara, menggambar tergantung dari media yang dipilih.
Proses editing dan finalising dilakukan oleh peserta dibantu oleh tim PUSKAT pada malam
hari. Agar media yang dihasilkan bagus maka proses ini harus dilakukan dengan teliti dan
seksama. Beberapa kelompok bahkan menyelesaikan produk medianya sampai pukul 03.00
dinihari untuk mendapatkan hasil yang diinginkan peserta.
D. Hari Keempat
1. Review Kegiatan
Hari terakhir pelatihan dimulai dengan mempresentasikan produk media yang dihasilkan
oleh lima kelompok. Setiap kelompok yang selesai mempresentasikan produk medianya
diberi tanggapan oleh 4 kelompok lain dengan pertanyaan: pesan yang ditangkap, daya tarik
dari media tersebut, kesesuaian judul dengan isi dan kreatifitas. Selain saran dan masukan
dari kelompok, fasilitator dan instruktur juga memberikan tanggapan atas media yang
dibuat.
2. Rencana Tindak Lanjut
Secara pribadi peserta pelatihan media komunikasi menyatakan bahwa kedepannya mereka
akan memanfaatkan skil ini untuk berkomunikasi secara lebih baik. Selain itu mereka juga
akan mengimplementasikan skill ini untuk menjalankan tugasnya di kantor.
Rencana Tindak Lanjut di bidang air minum dan sanitasi :
a. Membangi pemahaman agar tercipta tim untuk berkarya di bidang advokasi dan
komunikasi di bidang AMPL
b. Mengembangkan program ISSDP baik tingkat pusat, daerah, kabupaten/kota
dilaksanakan secara rutin atau berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas aparatur.
c. Mengembangkan media komunikasi dalam bentuk program yang dapat dimengerti oleh
masyarakat dan sesuai dengan daerahnya.
d. Mengadakan penguatan kapasitas di bidang komunikasi untuk anggota Pokja.
e. Membuat rancangan strategi komunikasi yang berbasis masyarakat
f. Membuat cergam, komik, merchandise untuk anak‐anak sekolah, ibu rumah tangga
dengan bahasa dan slogan yang merakyat.
g. Membangun sinergi strategi komunikasi yang dikembangkan oleh program‐program air
minum dan sanitasi.
h. Melibatkan elemen‐elemen masyarakat di tingkat pemerintahan, politisi, akademisi dan
masyarakat tentang isu‐isu AMPL.
i. Bekerjasama dengan instansi terkait, swasta dan masyarakat dalam mengembangkan
sanitasi melalui media komunikasi.
j. Mengembangkan hubungan dengan media massa setempat dalam rangka pembangunan
sanitasi dengan dukungan instansi terkait.
3. Penutupan
Acara pelatihan media komunikasi secara resmi ditutup bersama oleh Jejaring AMPL, Tim
Waspola, Sekretariat Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dan PUSKAT pada pukul 15.00 WIB.
Minggu, 17 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kesan dan pesan anda, karena komentar anda sangat berarti untuk kemajuan blog ini